Kajian
Dan Analisis Kitab
Ittihaf As-Saadah
Al-Muttaqin
Bi Syarh
Ihya’Ulumiddin
Dimensi: 142 halaman: 10 x 16
cm
Studi Tashawuf Dan Aqidah
Penulis : |
Ust. Nailul Huda, M.Pd.I Ust. Muthi’ Ahmad, S.H |
Editor : |
Santri Salaf Crew |
Penerbit : |
Santri
Salaf Press |
Cetakan I : |
Januari 2020 |
Sambutan Penyusun
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur
alhamdulillah kami haturkan kepada Allah Swt rasa atas terwujudnya buku ini,
sebab tanpa adanya taufik dan rahamtNya tidaklah mungkin buku ini bisa
terwujud. Shalawat
dan
salam senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Agung, Muhammad Saw.
Keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya.
Buku di tangan anda
yang berjudul “Kajian Dan Analisis Kitab Ithaf As-Sa'adah Al-Muttaqin Bi Syarh
Ihya’ Ulumiddin” sebagai
koreksi tuntas buku yang berjudul buku Putih Ihya’ Ulumuddin Imam
Al-Ghozali”.
Jilid pertama
ini, kami susun dengan pokok materi mengambil dari kitab Ihya’ Ulumuddin lengkap
kitab Ithaf As-Sa'adah Al-Muttaqin, sedangkan materi yang kami kaji yaitu
bab aqidah dan mahabbah.
Kitab atau
buku, bagi kaum muslim merupakan salah satu media utama dalam mencari
kebenaran. Setelah Al-Qur’an dan hadist, kitab-kitab klasik karya ulama-ulama
besar menjadi referensi setelah keduanya. Kitab-kitab
seperti kitab Ihya’ Ulumuddin (Imam Ghozali) merupakan hujjah yang isinya
banyak dijadikan sandaran bagi umat Islam baik dalam bidang fiqh, aqidah, dan tashawuf.
Lalu,
apa jadinya jika kitab
yang suci itu dikotori, dan bahkan diselewengkan kefahamanya?.
Sungguh Salafi
Wahabi menggunakan segala usaha untuk menghadapi orang-orang yang tidak sesuai
dengan kefahaman akidah mereka. Lebih dari itu, para pendukung kelompok Salafi
Wahabi bahkan berani melakukan pengubahan dan pemalsuan pada kitab-kitab ulama
terdahulu maupun ulama saat ini, yang mana kitab-kitab tersebut menjadi rujukan
dan tumpuan umat Islam dalam mengklarifikasi kebenaran.
Dengan misi memperkokoh
ajaran mereka yang rapuh secara dalil (naqli) maupun secara ilmiah (aqli)
apapun mereka lakukan. Diantara modusnya adalah, dengan menyelewengkan isi kitab-kitab
turats dan makhtuthat (manuskrip) dari teks aslinya, baik dengan menghapus,
menambah dan mengubah tulisannya, ataupun membelokkan maksud dan artinya dalam
edisi cetakan mereka. Atau dengan sengaja mentahkik, mentakhrij, atau
menyembunyikan hadist-hadist yang tidak mereka sukai.
Contoh buku yang berjudul ”buku putih ihya’
ulumuddin” dari gaya
judul nampak mengesankan seolah-seolah ini sebuah buku “putih”
yang difahami
oleh orang awam adalah buku suci dan bersih. Namun ketahuilah bahwa buku ini merupakan
hinaan kepada kitab Ihya’ Ulumuddin dan pastinya Imam Ghazali akan marah besar
seandainya beliau masih hidup. Karena isinya banyak yang dibuang, lebih parah
lagi dikurangi, ditambah (seperti dalam redaksi kitab asli Ihya’ Ulumuddin tidak
ada bab khusus jihad, akan
tetapi dalam buku berjudul ”Buku Putih Ihya’ulumuddin” ini di tambahi bab jihad), disimpulkan
sesuai faham penulisnya, yakni faham Salafi Wahabi.
Penulisnya beralasan bahwa kitab Ihya dipenuhi Hadits
palsu, ajaran Tasawuf yang menyesatkan serta kisah-kisah batil yang menurut
mereka tidak ada sumbernya, padahal kedangkalan ilmu mereka yang tidak sampai
kepada ilmu Imam Ghazali.
Tak lupa
kami haturkan rasa terima kasih kami kepada para kiyai
Lirboyo yang sangat kami cintai, yang selalu diharapkan barokahnya dan para
guru-guru, teman-teman dan orang tua yang selalu
mendoakan dan mendukung kami.
Semoga buku
ini diridhoi oleh Allah swt dan memberikan manfaat bagi kami dan umumnya bagi
muslimin. Amin.
Tak lupa
kami memohon kepada pembaca jika terdapat kesalahan dari apa yang terdapat
dalam buku ini untuk dibenarkan, sebab kami akui buku ini masih jauh dari kata
sempurna.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ttd,
Penyusun
Komentar
Posting Komentar