JELAJAH
AKSARA
Keadaan pernah
merangkai kata menjadi kita
Menjelma rasa
tanpa luka
Mencipta aksara
Kata
Pengantar:
Muthi
Ahmad, S.H, M.Pd
Direktur Utama Fans
Page Official
“Penulis
Muda Zaman Now”
Penulis:
Sarjana_Kua,
tendi wirahma, El-sanja, Silfi Indriani, Ola lubis, Inal, Nila nurazmi,
Jumaida, Roni Apc, Puji utami, Nur Aidah Latifah, Fiiyanee IE, Adib, Rita
Safitriyani, Sofianti, Dhania Febriane
Kata
Pengantar
Muthi
Ahmad, S.H, M.Pd[1]
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Syukur
al-hamdulillah kami haturkan kepada Allah Swt rasa atas terwujudnya buku ini,
sebab tanpa adanya taufik dan rahamtNya tidaklah mungkin buku ini bisa
terwujud. Shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Agung,
Muhammad Saw. Keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya.
Buku
yang berjudul:
“JELAJAH AKSARA”
Buku
ini sengaja hadir, karena bertujuan ingin memudahkan bagi para penyair muda dalam
merangkai kata menjadi kita, menjelma rasa tanpa luka, mencipta aksara.
Tak
lupa kami haturkan rasa terima kasih kami kepada para para guru-guru, teman
Literasi Se-Indonesia dari berbagai kota dan orang tua yang selalu mendoakan
dan mendukung kami.
Semoga
buku ini diridhoi oleh Allah swt dan memberikan manfaat bagi kami dan umumnya
bagi muslimin. Amin.
Tak
lupa kami memohon kepada pembaca jika terdapat kesalahan dari apa yang terdapat
dalam buku ini untuk dibenarkan, sebab kami akui buku ini masih jauh dari kata
sempurna.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Ttd,
“Penulis
Muda Zaman Now”
Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan
pula Rasul, tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Al-Qur'an adalah Lukman Al-Hakim.
Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati
anaknya tentang hakikat hidup.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi
perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu
akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang
pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia
bisa menikmati lezatnya berdzikir”.
"Anakku,
kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau
akan memetik buahnya dan menikmatinya”.
"Anakku,
aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi
berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat dari pada tangan
yang buruk perangainya”.
Kata Pengantar:
Muthi Ahmad, S.H, M.Pd
Direktur Utama Fans Page Official
“Penulis Muda Zaman Now”
Komentar
Posting Komentar